Pengertian
Sosialisasi
Gambar 1.1 Contoh Sosialisasi ( Sumber : http://netoya.wordpress.com/2011/10/21/pemuda-dan-sosialisasi-pertemuan-4/ ) |
Pengertian
sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk
mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi
pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku
masyarakatnya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Sosialisasi
Faktor intrinsik, merupakan faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri seseorang. Seringkali disebut dengan pembawaan atau
warisan biologis.
Faktor ekstrinsik, adalah faktor-faktor yang
berasal dari luar diri seorang individu. Faktor ekstrinsik ini berupa faktor
lingkungan sosial budaya, tempat seorang individu hidup dan melaksanakan
pergaulan dengan warga masyarakat yang lain
Media Sosialisasi
Media
sosialisasi keluarga atau orangtua
Media
sosialisasi teman sepermainan
Media
sosialisasi sekolah
Media
sosialisasi lingkungan kerja
Media
massa sebagai media sosialisasi
INTERAKSI
SOSIAL
Gambar 1.2 Interakis di Pasar ( Sumber : http://malikinusantara.blogspot.com/2012/06/sampai-sampai-pasar-jadi-sarang-korupsi.html ) |
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi
sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara
individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.
Proses Interaksi Sosial
Interaksi
sosial terjadi karena faktor kebutuhan yang timbul dari dalam diri manusia
mencakup kebutuhan dasar, kebutuhan sosial dan kebutuhan integratif, serta
naluri untuk hidup berkelompok atau bersama orang lain.
Syarat Terjadinya Interaksi
Sosial
Ada 2
syarat terjadinya interaksi sosial:
Kontak
sosial, berdasarkan cara komunikasi terbagi menjadi 2: Kontak langsung &
Tidak langsung. Sedangkan berdasarkan proses komunikasi dibedakan menjadi 2: Kontak
Primer & Kontak Sekunder
Komunikasi,
yaitu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang lain yang diwujudkan dengan
pembicaraan, gerak gerik, sikap, maupun perasaan tertentu.
Bentuk-bentuk
Interaksi Sosial
Kerjasama,
yaitu bergabungnya sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Meliputi:
1. Bargaining,
perjanjian tukar menukar barang dan jasa antar 2 organisasi atu lebih
2.
Kooptasi, proses penerimaan unsure-unsur baru dalam kepemimpinan atau
pelaksanaan
politik dalam suatu organisasi
3.
Koalisi, merupakan kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang memiliki
tujuan
sama
4. Joint
Venture, adalah kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu dengan system
bagi
hasil
5.
Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong.
Akomodasi, yaitu usaha untuk menciptakan
keseimbangan dalam interaksi antara individu maupun kelompok yang berkaitan
dengan pelaksanaan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Atau usaha manusia
untuk meredakan suatu pertentangan agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi
sebenarnya suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan
pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Asimilasi, merupakan proses social yang
ditandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat diantara
individu atau kelompok dan usaha mempertinggi kesatuan tindak, sikap, serta
proses mental untuk mencapai kepentingan dan tujuan bersama.
Akulturasi, proses penyatuan berbagai unsur
kebudayaan asing yang diterima, diolah, tanpa menghilangkan kepribadian
kebudayaan itu sendiri, sehingga menjadi suatu bentuk kebudayaan baru.
Persaingan, merupakan suatu proses sosial
yang ditandai dengan adanya persaingan antar individu maupun kelompok dalam
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan dengan cara menarik
perhatian atau mempertajam prasangka tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan.
Kontravensi, suatu bentuk proses sosial yang
berada diantara persaingan dan pertikaian serta ditandai dengan adanya gejala
ketidakpastian mengenai diri seseorang, keraguan terhadap kepribadian, dan
perasaan tidak suka yang disembunyikan bahkan kebencian pada seseorang.
Pertentangan,
adalah suatu
proses sosial yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu dengan cara menantang pihak lawan melalui ancaman atau
kekerasan.
Bentuk
Interaksi a, b, c, d, adalah interaksi yang bersifat Asosiatif, sedangkan
e, f, g, bersifat Disosiatif.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial
a.
Imitasi, yaitu proses peniruan tingkah laku orang lain untuk diterapkan pada
seseorang yang
meniru
tingkah laku tersebut.
b.
Sugesti, adalah suatu pendapat, saran, pandangan atau sikap yang diberikan pada
seseorang
dan
diterima tanpa disertai daya kritik.
c.
Identifikasi, merupakan suatu kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang
untuk
menjadi
sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
d.
Simpati, adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Dalam proses
ini
perasaan memegang peranan yang sangat penting.
MOBILITAS SOSIAL
Gambar 1.3 Mobilitas intergenerasi naik ( Sumber : http://sosmalik.wordpress.com/2012/05/16/mobilitas-sosial/ ) |
Gerak
sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun
penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin
mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke
tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna
gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok
orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan
pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang
pengusaha dan berhasil dengan gemilang.
obilitas
vertical ke atas (Sosial Climbing) Sosial climbing adalah mobilitas yang
terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang
Sosial climbing memiliki dua bentuk, yaitu :
Naiknya
orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana
status itu telah tersedia. Contoh: A adalah seorang guru sejarah di salah satu
SMA. Karena memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah.
Terbentuknya
suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada.
Contoh: Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua
dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.
Adapun
penyebab sosial climbing adalah sebagai berikut :
Melakukan
peningkatan prestasi kerja
Menggantikan
kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi
Mobilitas vertikal ke bawah
(Social sinking)
Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang.
Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang
karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
- Turun nya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya. Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi ke seri B. Penyebab sosial sinking adalah sebagai berikut.:
- Berhalangan tetap atau sementara.
- Memasuki masa pensiun.
- Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau di pecat dari jabatannya.
Mobilitas horizontal
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
Contoh:
Pak Amir seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya
dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir
disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan
Pak Amir tidak merubah status sosialnya.
Mobilitas social horizontal
dibedakan dua bentuk
:
Mobilitas
social antar wilayah/ geografis Gerak sosial ini adalah perpindahan individu
atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi,
dan migrasi.Cara untuk melakukan mobilitas sosial
Mobilitas
antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua
generasi atau lebih,
Mobilitas antargenerasi dibedakan
menjadi dua, yaitu mobilitas intragenerasi dan mobilitas intergenerasi.
Mobilitas
intragenerasi adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam satu generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo awalnya
adalah seorang buruh. Namun, karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga
keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha sendiri yang akhirnya semakin
besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama bernama
Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama Ricky, yang pada
awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung daripada
kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang
pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial
antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut sebagai mobilitas
intragenerasi.
Mobilitas
Intergenerasi adalah perpindahan status atau kedudukan yang terjadi diantara
beberapa generasi.
Mobilitas intergenerasi dibedakan
menjadi dua yaitu:
Mobilitas intergenerasi
naik
Mobilitas intergenerasi turun
Contoh : Kakeknya
seorang bupati, bapaknya seorang camat dan anaknya sebagai kepala
desa.(intergenerasi turun)
Sumber :
Wrahatnala,
B. (2007). Sosiologi Untuk SMA dan MA Kelas X. Surkarta: Sekawan Cipta
Karya.
Wrahatnala, B. (2007). Sosiologi Untuk SMS dan MA kelas
XI. Surakarta: Sekawan Cipa Karya.
Nice posting,lengkap dan sangat jelas informasinya. 90 deh nilainya hhe
BalasHapus