Hetalia: Axis Powers - Iceland Serba-Serbi Psikologi: Agama dan Spiritualisme

Minggu, 16 Maret 2014

Agama dan Spiritualisme

Karakteristik Agama
Gambar 1.1
(Sumber : http://topfivetop.blogspot.com/2013/01/5-agama-dengan-umat-terbanyak-didunia.html)

1.    Di setiap agama memiliki tujuan atau hal yang disembah contoh sang  ilahi.
2.    ada setiap agama ada keterikatan kuat antara yang menyembah [manusia] danyang disembah atau Ilahi. Ikatan itu menjadikan yang menyembah [manusia, umat] mempunyai keyakinan tentang keberadaan Ilahi.
3.    Pada umumnya, setiap agama ada sumber ajaran utama [yang tertulis maupun tidak tidak tertulis]. Ajaran-ajaran tersebut antara lain: siapa Sang Ilahi yang disembah umat beragama; dunia; manusia; hidup setelah kematian; hubungan antar manusia; kutuk dan berkat; hidup dan kehidupan moral serta hal-hal [dan peraturan-peraturan] etis untuk para penganutnya.
  1. Ajaran-ajaran agama dan keagamaan tersebut, pada awalnya hanya merupakan uraian atau kalimat-kalimat singkat yang ada pada Kitab Suci. Dalam perkembangan kemudian, para pemimpin agama mengembangkannya menjadi suatu sistem ajaran, yang bisa saja menjadi suatu kerumitan untuk umatnya; dan bukan membawa kemudahan agar umat mudah menyembah Ilahi.ecara tradisionil, umumnya, pada setiap agama mempunyai ciri-ciri spesifik ataupun berbeda dengan yang lain. Misalnya, pada setiap agama ada pendiri utama atau pembawa ajaran; Ia bisa saja disebut sebagai nabi atau rasul, guru, ataupun juruselamat
  2. Berfungsi sebagai pengendali sosial. Contoh dalam agama islam tidak boleh mencuri, dan membunuh.
Karakteristik Spiritual
Gambar 1.2
( Sumber : http://henkykuntarto.wordpress.com/2010/11/01/non-dualitas-jalan-untuk-kebangkitan-spiritual/ )

1.  Spiritualisme merupakan aliran yang tidak memasukan diri ke dalam salah satu kelompok agama tertentu, Spiritualisme bertujuan mencari kekudusan dalam bentuk aktivitas dan kegiatan social manusiawi yang dimaknai dengan kegiatan sepiritual
2.    Berfokus pada berbuat kebaikan dengan alam, diri sendiri, dan lingkungan sekitar.
3.    Berfokus induvidu dan mementingkan penghayatan yang bersifat pribadi
4.    Membuat manusia mencapai keseimbangan yang maksimal.
spiritual di klasifikasikan ke lingkungan sekitar dan diri sendiri antara lain :

Hubungan dengan diri sendiri.
1.       Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya).
2.       Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupan/masa depan, ketenangan pikiran, harmoni/keselarasan dengan diri sendiri).

Hubungan dengan alam
1.       Mengetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim.
2.       Berkomunikasi dengan alam (bertanam, berjalan kaki), mengabdi dan melindungi alam.

Hubungan dengan orang lain
  1. Harmonis/suportif.
  2.  Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik.
  3. Mengasuh anak, orangtua dan orang sakit.
  4. Meyakini kehidupan dan kematian     (mengunjungi, melayat, dll).
Spiritualisme primitive : Kepercayaan kepada spirit atau roh, dan kekuatan dalam proses mencari kekudusan yang wujud kegiatan spiritualnya adalah penyembahan kepada spirit
Spiritualisme natural    : Kepercayaan kepada kekuatan alam dalam proses mencari kekudusan
Spiritualisme Sekular : Mencari kekudusan dengan menekankan pada induvidu berinteraksi dengan lingkungan sekitar seperti bagaimana bertingkah laku dengan baik dan lain-lain

Sumber

Di Unduh di Blog :

Disarikan Dari Buku :

Fios, F., & Gea, A. A. (2013). CB : Spiritual Development. Jakarta: Binus University.

2 komentar:

  1. Yobi sangat lengkap, jelas. Saya jadi sangat tertarik karena sangat lengkap. Nilai : 89

    BalasHapus
  2. sudah cukup baik, tetapi perbanyak lagi sumbernya agar lebih relevan. Nilai: 82

    BalasHapus