hehehee bagi yang ada pertanyaan seperti itu saya akan sedikit membahasnya ni, di mata kuliah psikologi tempat saya kuliah, itu ada matakuliah ilmu sosial jadi saya akan sedikit membahas tentang itu. Oke langsung aja disimak iiaa :D.
Pengertian Sosiologi
Istilah Sosiologi secara etimologis berasal dari kata latin socius yang berarti teman atau kawan, dan logos yang berarti ilmu. Dalam arti yang lebih luas lagi sosiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat.
Istilah sosiologi pertama kali digunakan Aguste Comte untuk mempelajari keadaan masyarakat Eropa pada saat itu. Sosiologi sebagai ilmu mulai dikenal sejak abad ke-19 dengan melepaskan diri adi filsafat.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyediakan ikatan-ikatan antarmanysia dalam kehidupan. Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk, tumbuh, dan berubahnya kumpulan manusia yang hidup bersama itu, serta kepercayaan, keyainan yang memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia.
Singkatnya, sosiologi merupakan ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan masyarakat, serta ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agama, tingkah laku, dan kesenian atau kebudayaan masyarakat tersebut.
Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
1. Aguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.
2. Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada diluar induvidu, serta mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan.
3. Max Weber.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
4. P.J. Bouman
Sosioalogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan-hubungan sosial antara induvidu dengan induvidu, induvidu dengan kelompok, serta sifat dan perubahan-perubahan dalam lemabag-lembaga dan ide-ide sosial.
5. Pitirim A.Sorekin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai :
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya.
b. Hubungan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala nonsosial, misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya.
6. Sole Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
7. Kingsley Davis
Sosiologi adalah suatu studi yang mengkaji bagaimana masyarakat mencapai kesatuanya, kelangsungannya, dan cata-cara masyarakat itu berubah
Sejarah Perkembangan Sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi dimulai dari perubahan masyarakat Eropa Barat akibat revolusi industri di Inggris dan revolusi Perancis yang berlangsung pada akhir ke-18 dan awal abad ke-19.
Pada masa itu banyak orang berharap revolusi industri di Inggris dan revolusi Perancis akan mebawa kemajuan bagi semua anggota masyarakat. Dengan munculnyan revolusi industri, pola-pola tradisonal mulai ditinggalkan dan digantikan dengan teknologi yang memudahkan kehidupan masyarakat dan produksi masyarakat. Selain dampak positif dari revolusi tadi terjadi, dampak negatif pun ikut muncul dan memperparah keadaan, yaitu dengan timbulnya kesenjangan antara si kaya dan si miskin dan timbul skipa anari ( keadaan tanpa aturan)
Tokoh Yang Menjadi Perintis Ilmu Soisologi
1. Auguste Comte ( 1798-1857)
Gmbar 1.1 |
Istilah sosiologi pertama kali diciptakan oleh Auguste Comte pada tahun 1839. Ia dikenal sebagai bapak Sosiologi dikarenakan memberikan sumbangan yang sangat penting antara lain :
a. Ia mengatakan bahwa ilmu sosiologi harus didasari dengan pengamatan, perbandingan. eksperimen, dan metode historis secara sistematis. Objek yang dikajipun harus fakta bukan prediksi
b. Ia menyumbangkan pemikiran yang mendorong perkembangan sosioogi dalam bukunya Cours de Philosophie Positive, yang dikenal dengan hukum kemajuan manusia atau hukum tiga jenjang. Dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial, manusia akan melewati tiga jenjang berikut ini.
1) Jenjang teoloti, bahwa segala sesuatu dujelaskan dengan mengacu pada hal-hal yang bersifat
adikordati
2) Jenjang metariska, bahwa manusia memahami sesuatu dengan mengacu pada ketentuan-
ketentuan metafisik atau yang bersifat abstrak
3) Jenjang positif, bahwa gejala alam dan sosial dijelaskan dengan mengacu pada deskripsi
ilmiah (Jenjang ilmiah)
c. Ia mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu sosial, dan menempatkan pada hierarki teratas dalam bidang ilmu-ilmu sosial
d. Ia membagai sosiologi kedalam dua bagian besar yaitu statika sosial yang mewakil stabilitas atau kemantapan, dan dinamika sosial yang mewakili perubahan
Karl Marx (1818-1833)
Gambar 1.2 |
Latar belakang penelitiannya adalah adanya eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh para pengusaha atau pemilik modal dengan kaum buruh pada masanya.
Menurut Marx kaum kapitalis adalah lintah darat yang hidup dari keringat para buruh.
Marx mengatakan bahwa sejarah masyarakat manusai adalah sejarah perjuangan kelas, yang meajirkan kelompok borjuis (Kaum kapitalis) dan kelompok proletar (kaum buru). Sadar akan kemampuannya yang terlalu di ekspoitasi, kaum proletar melawab dab timbulah konflik. Suatu saat kaum proletar akan memenangkan konflik ini dan akan lahir masyarakat tanpa kelas.
3 Herbert Spencer (1820-1903)
Gambar 1.3 |
Herbert Spencer adalah orang inggris yang menguraika materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Menurut Spencer, objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial, dan industri. Termasuk pula asosiasi, masyarakat setempat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, serta penelitian tentang kesenian dan keindahan. Ia menerapkan secara analog teori Darwin mengenai Teori Evolusi terhadap masyarakat. Ia yakin bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri.
Spencer juga mengembangkan gagasan tentang sistem interaksi sosial, khususnya pada masyarakat inggris. Ia juga beranggapan bahwa keadaan masyarakat akan berubah menuju ke situasi yang lebih aman dan tertib dikarenakan di dalam masyarakat sudah mulai terjaid sistem pembagian pekerjaan. Pekerjaan yang sudah dibagi di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya.
Herbert Spencer juga mengembangkan suatu sistematika penelitian masyarakat dalam bukunya Principles of Sociology. Berkat jasa Spencer, sosiologi berkembang pesat pada abad-20, terutama di negara Prancis, Jerma, dan Amerika Serikat, hingga sekarang menyebar ke seluruh penjuru dunia.
4. Emile Dyrkheim (1858-1927)
Gambar 1.4 |
Bagi Durkheim, fenomena sosial yang tumbuh di dunia ini adalah nyata dan bisa dikaji dengan metode-metode empiris, bukan secara filsofis. Durkheim menolak tindakan yang mendasarkan analisis pada karakteristik indvuidu, seperti insting, kemauan, imitasi, dan kepentingan pribadi. Menurutnya penjelasan seperti itu hanyalah merupakan akibat dari kumpulan sifat dan tindakan induvidu.
Menurut Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Dalam mengkaji masyarakat, Durkhiem lebih menekankan pada dasar kolektif sebagai dasar dari satu keteraturan sosial atau lebih menekankan pada kerjasama yang mencerminkan konsensus moral sebagai proses sosial yang paling dasar.
Max Weber (1864-1920)
Gambar 1.5 |
Max Weber berpendapat bahwa sebagai ilmu, sosiologi berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial. Sosiologi membantu mempelajari dan memahami perilaku manusia dan sekaligus sebab-sebab terjadinya interaksi sosial.
Weber berpendapat bahwa metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam tidak dapat diterapkan begitu saja pada masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu sosial. Menurut dia, karena para ilmuwan sosial mempelajari dunia sosial di mana mereka hidup, tentu hal-hal yang subjektif dalam penelitian mereka. Oleh karena itu, sosiologi seharusnya bebas nilai, tidak boleh terdapat bias yang memengaruhi penelitian dan hasil-hasilnya. Ia menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.
Sumber :Wrahatnala, B. (2007). Sosiologi Untuk SMA dan MA
kelas x. Surakarta: Sekawan Cipa Karya.
Nama : Arfiani Larasaty Ramadhanti
BalasHapusNIM : 1701291320
Nilai : 70
Sebaiknya diulas lebih ringkas lagi, langsung kepada teori yang dikemukakan oleh masing2 tokoh. Alasan saya memberi 70 : topik yang diambil cukup bagus unuk dijadikan "pembukaan pada blog" tetapi, menurut saya itu kurang ringkas. terima kasih.
Sudah bagus sih postingannya, tapi di ringkas yah, langsung to the point ke intinya aja. Nilai 80
BalasHapus