Pengertian Budaya
Gambar 1.1 (Sumber : http://oliviakang21.wordpress.com/2012/10/08/pengertian-dan-tujuan-psikologi-lintas-budaya/) |
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah
suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu
mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme
kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan
kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup
mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh
unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh
unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan
peralatan
3. Sistem organisasi
masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian
hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh
unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur
kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Kesenian
2. Sistem teknologi dan
peralatan
3. Sistem organisasi
masyarakat
4. Bahasa
5. Sistem mata pencaharian
hidup dan sistem ekonomi
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem religi
Bahasa
Gambar 1.2 ( Sumber : http://ulfalfianita.blogspot.com/2013/10/bahasa-dan-penggunaannya.html ) |
Hakikat Bahasa
Hakikat bahasa menurut Harimurti
Kridalaksana dalam Kamus Linguistik edisi ketiga adalah sistem lambang bunyi
yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sementara menurut H.
Douglas Brown dalam bukunya Henry Guntur Tarigan “Pengajaran Pragmatik”
menyebutkan hakikat bahasa sebagai suatu sistem yang sistematis, barangkali
juga untuk sistem generatif; seperangkat lambang-lambang mana suka atau
simbol-simbol arbitrer. Abdul Chaer dan Leonie Agustina menyebutkan hakikat
bahasa dalam buku “Pragmatik: Perkenalan Awal” yaitu sebuah sistem, artinya,
bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan.
Sapir (1921) dalam A. Chaedar Alwasilah (1990) bahwa bahasa adalah “A purely human and non-instinctive method of communicating ideas, emotions, and desires, by means of a system of voluntarily produced symbols.” Di samping itu, A. S. Hornby (1996) dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary, menyatakan bahasa adalah sistem bunyi dan kata yang digunakan manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya.
Beberapa pengertian linguistik:
• Menurut KBBI Daring, sosiolinguistik adalah ilmu tentang bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial.
• Ferdinaen Saragih (2008) menyebutkan pengertian sosiolinguistik yaitu cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya. Selin itu, terdapat juga beberapa pengertian linguistik lainnya menurut beberapa ahli linguistik:
1. Abdul Chaer (2004:2) berpendapat bahwa intinya sosiologi itu adalah kajian yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.
2. Sumarsono (2007:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai linguistik institusional yang berkaitan dengan pertautan bahasa dengan orang-orang yang memakai bahasa itu.
3. Rafiek (2005:1) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai studi bahasa dalam pelaksanaannya itu bermaksud/bertujuan untuk mempelajari bagaimana konvensi-konvensi tentang relasi penggunaan bahasa untuk aspek-aspek lain tentang perilaku sosial.
4. Booiji (Rafiek, 2005:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam pemakaian bahasa dan yang berperan dalam pergaulan.
5. Wijana (2006:7) berpendapat bahwa sosiolinguistik merupakan cabang linguistik yang memandang atau menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa itu di dalam masyarakat. Pendapat tersebut pada intinya berpegang pada satu kenyalaan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, akan tetapi sebagai masyarakat sosial.
6. Fishman. Ia memberikan definisi sosiolinguistik sebagai the study of the characteristics of language varities, the characteristics of their functions, and the characteristics of their speakers as these three constantly interact, change, and change one another within a speech community.
7. Nababan, mengatakan bahwa sosiolinguistik merupakan pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan.
8. Wikipedia, sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarakat suatu wilayah sebagai subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
9. Fasold (1993: ix) mengemukakan bahwa inti sosiolinguistik tergantung dari dua kenyataan. Pertama, bahasa bervariasi yang menyangkut pilihan bahasa-bahasa bagi para pemakai bahasa. Kedua, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan pikiran-pikiran dari seseorang kepada orang lain.
Sapir (1921) dalam A. Chaedar Alwasilah (1990) bahwa bahasa adalah “A purely human and non-instinctive method of communicating ideas, emotions, and desires, by means of a system of voluntarily produced symbols.” Di samping itu, A. S. Hornby (1996) dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary, menyatakan bahasa adalah sistem bunyi dan kata yang digunakan manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya.
Beberapa pengertian linguistik:
• Menurut KBBI Daring, sosiolinguistik adalah ilmu tentang bahasa yang digunakan di dalam interaksi sosial; cabang linguistik tentang hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial.
• Ferdinaen Saragih (2008) menyebutkan pengertian sosiolinguistik yaitu cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat penuturnya. Selin itu, terdapat juga beberapa pengertian linguistik lainnya menurut beberapa ahli linguistik:
1. Abdul Chaer (2004:2) berpendapat bahwa intinya sosiologi itu adalah kajian yang objektif mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat, sedangkan pengertian linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat.
2. Sumarsono (2007:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai linguistik institusional yang berkaitan dengan pertautan bahasa dengan orang-orang yang memakai bahasa itu.
3. Rafiek (2005:1) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai studi bahasa dalam pelaksanaannya itu bermaksud/bertujuan untuk mempelajari bagaimana konvensi-konvensi tentang relasi penggunaan bahasa untuk aspek-aspek lain tentang perilaku sosial.
4. Booiji (Rafiek, 2005:2) mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistik yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam pemakaian bahasa dan yang berperan dalam pergaulan.
5. Wijana (2006:7) berpendapat bahwa sosiolinguistik merupakan cabang linguistik yang memandang atau menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakai bahasa itu di dalam masyarakat. Pendapat tersebut pada intinya berpegang pada satu kenyalaan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, akan tetapi sebagai masyarakat sosial.
6. Fishman. Ia memberikan definisi sosiolinguistik sebagai the study of the characteristics of language varities, the characteristics of their functions, and the characteristics of their speakers as these three constantly interact, change, and change one another within a speech community.
7. Nababan, mengatakan bahwa sosiolinguistik merupakan pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan.
8. Wikipedia, sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan masyarakat suatu wilayah sebagai subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
9. Fasold (1993: ix) mengemukakan bahwa inti sosiolinguistik tergantung dari dua kenyataan. Pertama, bahasa bervariasi yang menyangkut pilihan bahasa-bahasa bagi para pemakai bahasa. Kedua, bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan pikiran-pikiran dari seseorang kepada orang lain.
• Zakii (2008) menyebutkan
beberapa pengetriansosiolinguistik yaitu:
1. Sociolinguistyiek is de studie van tall en taalgebruik in de context van maatschapij en kultuur. Sosiolimguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks sosial dan kebudayaan. (Rene appel, Gerad Hubert, Greus Meijer, 1976:10).
2. Sociolinguistiek is subdisiplin van de taalkunde , die bestudert welke social faktoren een rol nspelen in het taalgebruik er welke taal spelt in het social verkeer. Sosiolinguistik adalah subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan sosial. (G.E. Booij, J.G. Kersten, dan H.J Verkuyl, 1975:139).
3. Sosiolinguistcs is the study of language operation, it’s purposeis to investigatehow the convention of the language use relate to other aspects of social behavior. (Sosiolinguistik adalah kajian bahasa dalam penggunaannya, dengan tujuan untuk meneliti bagaimana konveksi pemakaian bahasa berhubungan dengan aspek-aspek laindari timgkah laku sosial.) (C.Criper dan H.G.Widdowson dalam J.P.B Allen dan S.Piet Corder, 1975:156).
4. Sosiolinguistics is a developing subfield of linguistics which takes speech variation as it’s focus, viewing variation or it social context. Sociolinguistics is concerned with the correlation between such social factors and linguistics variation. (Sosiolinguistik adalah pengembangan subbidang yang memfokuskan penelitian pada variasi ujaran, serta mengkajinya dalam suatu konteks sosial. Sosiolinguistik meneliti korelasi antara faktor-faktor sosial itu dengan variasi bahasa.) (Nancy Parrot Hickerson, 1980:81).
1. Sociolinguistyiek is de studie van tall en taalgebruik in de context van maatschapij en kultuur. Sosiolimguistik adalah kajian mengenai bahasa dan pemakaiannya dalam konteks sosial dan kebudayaan. (Rene appel, Gerad Hubert, Greus Meijer, 1976:10).
2. Sociolinguistiek is subdisiplin van de taalkunde , die bestudert welke social faktoren een rol nspelen in het taalgebruik er welke taal spelt in het social verkeer. Sosiolinguistik adalah subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dan pergaulan sosial. (G.E. Booij, J.G. Kersten, dan H.J Verkuyl, 1975:139).
3. Sosiolinguistcs is the study of language operation, it’s purposeis to investigatehow the convention of the language use relate to other aspects of social behavior. (Sosiolinguistik adalah kajian bahasa dalam penggunaannya, dengan tujuan untuk meneliti bagaimana konveksi pemakaian bahasa berhubungan dengan aspek-aspek laindari timgkah laku sosial.) (C.Criper dan H.G.Widdowson dalam J.P.B Allen dan S.Piet Corder, 1975:156).
4. Sosiolinguistics is a developing subfield of linguistics which takes speech variation as it’s focus, viewing variation or it social context. Sociolinguistics is concerned with the correlation between such social factors and linguistics variation. (Sosiolinguistik adalah pengembangan subbidang yang memfokuskan penelitian pada variasi ujaran, serta mengkajinya dalam suatu konteks sosial. Sosiolinguistik meneliti korelasi antara faktor-faktor sosial itu dengan variasi bahasa.) (Nancy Parrot Hickerson, 1980:81).
Gender
Gambar 1.3 ( Sumber : http://yanuarto-berbagi.blogspot.com/2012/04/kesetaraan-gender.html ) |
Kata Gender berasal
dari bahasa Inggris, berarti jenis kelamin. Dalam Webster’s New World, gender
diartikan sebagai “perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat
dari segi nilai dan tingkah laku”.
Sedangkan
dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah “suatu konsep
kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran,
perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan
yang berkembang dalam masyarakat”.
“Gender
merujuk pada peranan dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang diciptakan
dalam keluarga, masyarakat dan budaya”(UNESCO, 2007).
Begitu
pula pemahaman konsep gender menurut HT.Wilson (1998) yang memandanggender sebagai
“suatu dasar untuk menentukan perbedaan sumbangan laki-laki dan perempuan pada
kebudayaan dan kehidupan kolektif yang sebagai akibatnya mereka menjadi
laki-laki dan perempuan”.
Seiring
dengan pengertian Gender menurut Yanti Muhtar (2002), bahwa Gender dapat
diartikan sebagai “jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk
menentukan peran sosial berdasarkan jenis kelamin”.
Sementara
Mansour Fakih (2008:8) mendefinisikan gender sebagai “suatu sifat yang melekat
pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun
kultural”.
Dari
beberapa definisi tentang gender yang telah diungkapkan diatas dapat dikatakan
bahwa gender merupakan jenis kelamin sosial, yang berbeda dengan jenis kelamin
biologis. Dikatakan sebagai jenis kelamin sosial karena merupakan tuntutan
masyarakat yang sudah menjadi budaya dan norma sosial masyarakat yang melekat
pada kaum laki-laki dan perempuan dan membedakan antara peran jenis kelamin
laki–laki dan perempuan
ETNIS
Gambar 1.4 ( Sumber : https://wongalus.wordpress.com/page/200/ ) |
Minoritas, Rasial,dan etnik
Sosiologi sering memberdakan antara ras dan etnik. Etnik grup menjelaskan
secara terpisah dari yang lain karena perbedaan fisik yang digunakan untuk
menjelaskan signifikasi sosioal.
GRUP MINORITAS
Kaum minoritas adalah kelompok bawaan yang anggotanya secara signifikan
kurang kontrol atau kekuasaan atas kehidupan mereka sendiri dari pada anggota
kelompok dominan
Sosiologi membedakan lima basik properti dari kaum minoritas ; perilaku
tidak adil, ciri-ciri fisik atau budaya, ascribed status, solidaritas,
pernikahan dala,m kelompok (Wagley Hams)
Kaum minoritas mendapatkan pengalaman atau perilaku tidak adil dari kaum
dominan
Anggota minoritas memiliki karakterisitik fisik dan budaya yang membedakan
dengan kelompok dominan
Kelompok yang lahir dalam kaum minortias atau dominan memiliki ascribed
status
Kaum minoritas memiliki rasa solidaritas yang kuat
Anggota minoritas menikahi orang lain dari kelompok yang sama, alasannya
adalah solidaritas dalam kelompok
Ras, Kontruksi sosial ras, Pengakuan multiple identitas
Ras
Kelompok ras yang merujuk pada kaum minoritas, dan terpisah dari
kelompok dominan yang memiliki perbedaan fisik dari orang lain
Kontruksi sosial ras
Proses dimana orang-orang mendifiniskan sebuah kelompok didasarkan bentuk
fisiknya
Pengakuan Multiple Identitas
Single identitas memiliki banyak resiko salah satunya setereotypes yaitu
citra kaku mengenai suatu ras atau budaya yang dianut tanpa , perhatikan
kebenaran citra tersebut.
Ethnic
Ethnic berkaitan dengan kelompok sosial di sistem sosial yang mempunyai
arti atau kedudukan karena keturuanan, adat, agama, bahasa yang disebut ethnis.
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka adalah dugaan atau sikap negatif yang di kategorikan di suatu
orang atau kelompok, yang biasanya adalah kaum minoritas
Prasangka menghasilkan sifat rasisme. Rasisme adalah suatu kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa. Perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaiyan individu atau budaya. Rasisme mempunyai pendapat bahwa
suatu ras tertentu yang lebih superior dapat memiliki hak – hak untuk mengatur
ras lain nya.
Ethnosentrisme adalah kecenderungan untuk menganggap budaya dan cara hidup
sendiri lebih unggul dari budaya dan cara hidup orang lain.
Prilaku diskriminasi
Prasangka sering menyebabkan prilaku diskriminasi. Prilaku diskriminasi
adalah penolakan kesempatan dan hak yang sama untuk individu atau kelompok
secara sewenang – wenang
Keistimewaan kelompok dominan
Salah satu aspek diskriminasi yang sering di lakukan oleh kelompok dominan
adalah dengan mengorbankan kepentingan kelompok minoritas
Prespektif intraksionis
Hipotesis kontak menyatan bahwa dalam keadaan kopratif, kontak antar ras,
antar orang – orang dari status yang sama akan mengurangi prasangka dan
meninggalkan pandangan stereotip.
Asimilasi adalah percampuran 2 budaya yang berbeda yang
membentuk budaya baru. Ditandai oleh usaha – usaha mengurangi perbedaan antar
orang atau kelompok yang bertujuan untuk mempererat kesatuan, sikap dan
perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok –
kelompok yang menunjukan rasa saling menghormati dan toleransi satu sama lain.
Amalgamasi adalah perkawinan antara ethnic atau ras yang berbeda.
Segregasi yaitu upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar di
antara pihak – pihak yang bertikai dalam rangka menggurangi keteganggan dan
menghilangkan konflik
Sumber :
- http://imadesudiana.wordpress.com/2008/10/12/hakikat-bahasa/) Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- (http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php) Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- (http://sigodang.blogspot.com/2008/10/pengertian-sosiolinguistik-selengkapnya.html) Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- http://sastrainggris.2forum.biz/t84-pengertian-sosiolinguistik Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- http://sastrainggris.2forum.biz/t84-pengertian-sosiolinguistik Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- http://pusatlaguku.wordpress.com/2012/11/18/apa-itu-gender-definisi-pengertian-gender/ Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- http://robita.wordpress.com/2011/08/06/hakikat-bahasa-pengertian-sosiolinguistik-dan-pandangan-sosiolinguistik-terhadap-bahasa/ Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/ Diunduh tanggal 13 Maret 2014
- Schaefer, R. T., & Sehaefer, R. T. (2008). Sociology A Brief Interduction. Americas, New York, Ny,10020: Mc Graw Hill.
- Wrahatanala, B. (2007). Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI. Surakarta: Sekawan Cipta Karya.
Postingannya sudah lengkap, dan referensi nya sudah bagus. Nilai 90
BalasHapusAgak terlalu panjang... tapi jadi semakin banyak hal - hal yang awalnya saya kurang mengerti dan kurang paham. Nilai : 80
BalasHapusmenurut saya, ulasan ini perlu diringkas lagi agar pembaca lebih mendapat apa poinnya. Nilai: 75
BalasHapus